Pernah nggak kamu bertanya-tanya gimana sih perjalanan Tokopedia bisa jadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia? Dari sekadar mimpi dua orang hingga jadi bagian dari GoTo, ekosistem teknologi raksasa di Indonesia, perjalanan Tokopedia nggak cuma soal jual beli online, tapi juga tentang inovasi yang terus berlanjut.
Tidakkah kamu penasaran siapa orang dibalik perusahaan digital ini?
Bagaimana Awal Mula Tokopedia?
Tokopedia dibangun pada tahun 6 Februari 2009 oleh Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya. Perusahaan digital ini resmi diluncurkan tanggal 17 Agustus 2009 dengan nama PT Tokopedia.
Sejak diluncurkan, sejarah Tokopedia mencatatkan perkembangan yang sangat pesat. Misinya adalah untuk mengembangkan perekonomian Indonesia dari sisi UMKM. Tokopedia memberikan kesempatan kepada seluruh pelaku UMKM untuk menjual dagangannya di market yang lebih bebas, yakni internet.
Marketplace ini membuka peluang bagi siapa saja untuk bisa mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko daring. Mulai dari individu, brand, toko kecil, hingga penjual yang masih latihan berbisnis pun bisa membuka toko di sini.
Fun Fact: Ide untuk Tokopedia muncul saat William bekerja sebagai penjaga warnet di Jakarta. Ia melihat banyak orang kesulitan memulai bisnis online karena biaya yang mahal dan teknologi yang rumit.
Misi Tokopedia: Memajukan Perekonomian Indonesia
Tokopedia hadir dengan misi “Membangun Indonesia yang lebih baik melalui teknologi”. Fokus utamanya adalah memberdayakan pelaku usaha kecil untuk bisa bersaing di pasar digital. Dalam perjalanan ini, Tokopedia jadi jembatan antara konsumen dan jutaan pelaku usaha dari berbagai kota di Indonesia.
Tonggak Penting dalam Perjalanan Tokopedia
Tokopedia nggak cuma tumbuh dari tahun ke tahun, tapi juga terus berinovasi. Berikut beberapa momen penting dalam sejarah Tokopedia:
2014: Pendanaan Besar dari SoftBank dan Sequoia Capital
Di tahun 2014, Tokopedia menerima pendanaan sebesar $100 juta dari SoftBank Internet and Media Inc dan Sequoia Capital. Ini jadi salah satu pendanaan terbesar yang pernah diterima startup Indonesia saat itu, dan bikin Tokopedia bisa ekspansi lebih cepat.
2017: Ekosistem Digital dengan Tokopedia Salam
Tokopedia memperkenalkan Tokopedia Salam, fitur yang fokus menyediakan produk halal dan layanan keuangan syariah. Ini jadi langkah penting dalam menjawab kebutuhan konsumen yang ingin berbelanja produk halal secara mudah dan transparan.
2021: Merger dengan Gojek, Lahirnya GoTo
Pada Mei 2021, Tokopedia bergabung dengan Gojek membentuk grup GoTo. Kombinasi ini menciptakan ekosistem teknologi yang menyatukan layanan e-commerce, pengiriman, dan pembayaran digital dalam satu platform.
Penghargaan tokopedia
Award yang didapatkan Tokped sangat banyak sekali, di antaranya adalah:
- Best Company in Consumer Industry yang didapatkan dari Indonesia Digital Economy Award. Penghargaan ini diterima pada tahun 2016.
- Marketeers of the year pada tahun 2014 yang diterima dari acara Markplus Conference 2015.
Tak hanya dua penghargaan di atas. Bahkan pada tahun 2018, aplikasi Tokped berhasil menggeser media sosial facebook, IG, dan WA sebagai aplikasi yang memuncaki Apps Store. Akhir tahun 2018, aplikasi Tokped juga mendapatkan award sebagai aplikasi terbaik pilihan masyarakat di Google Play.
Kenapa Tokopedia Bisa Sukses?
Banyak faktor yang bikin Tokopedia sukses, tapi beberapa yang paling penting adalah:
-
Fokus pada Pengguna: Tokopedia selalu mendengarkan masukan dari pengguna, baik penjual maupun pembeli. Mereka terus melakukan inovasi untuk memperbaiki layanan.
-
Mudah Digunakan: Buat kamu yang pernah jualan di Tokopedia, pasti ngerasain sendiri, kan? Tokopedia bikin proses jual beli online super gampang dan user-friendly, bahkan untuk pemula sekalipun.
-
Ekosistem yang Kuat: Setelah merger dengan Gojek, Tokopedia jadi bagian dari ekosistem GoTo, yang menggabungkan e-commerce, transportasi, dan fintech. Hal ini bikin pengalaman belanja jadi lebih seamless dan nyaman.
Jenis bisnis dan layanan yang diberikan
Tokopedia merupakan perusahaan digital yang mengategorikan bisnisnya ke dalam 4 bisnis utama, yakni:
- Marketplace, yakni tempat bertemunya penjual dan pembeli, berkonsep C2C. Selain itu, perusahaan ini juga membuka beberapa toko resmi dari brand-brand tertentu.
- Pembayaran, yakni para pengguna bisa melakukan pembayaran listrik (PLN), TV langganan, tiket (KA, pesawat, dll), BPJS, dan yang lainnya.
- Finansial, yang meliputi investasi terjangkau, dompet digital, kartu kredit virtual, kredit modal bisnis, dan yang lainnya.
- Mitra Tokopedia yang baru diluncurkan pada tahun 2018. Bisnis ini memungkinkan para pengusaha kecil dan pemilik warung bisa ikut menjual produk-produk digital seperti pulsa, pembayaran BPJS, PLN, dll.
Pelajaran dari pendirian Tokopedia
Terkadang untuk bisa maju, kita butuh inspirasi. Salah satu inspirasinya datang dari orang lain seperti sejarah Tokopedia ini.
Sejarah yang sudah dicatatkan sedikit banyak bisa membuat semangat berbisnis jadi makin terlecut. Di mana menurut ceritanya, CEO Tokped konon juga pernah diremehkan dan diragukan karena memiliki ide yang terlalu besar dan dianggap muluk-muluk.
Namun, William Tanuwijaya selalu maju meski tidak ada background bisnis dalam keluarganya.
Cara belanja di Tokopedia
Terpilihnya aplikasi Tokped sebagai apps terbaik beberapa waktu lalu bukanlah sebuah kebetulan. Hal ini karena masyarakat merasa terbantu karena cara belanja di Tokopedia sangat mudah.
Kemudahan transaksi di marketplace ini bahkan bisa dilakukan oleh pemula yang belum terlalu melek digital sekalipun.
Anda hanya perlu mengunduh aplikasinya, membuat akun, login ke akun tersebut. Setelah login, di sana akan ada kolom pencarian untuk menemukan barang yang sedang Anda cari.
Dengan mengetikkan nama barang atau kata kunci yang sejenis, maka layar akan menampilkan hasil pencarian barang yang dicari. Akan ada banyak produk yang bisa dipilih.
Kalau sudah yakin, Anda bisa langsung klik beli dan Anda pun akan beralih ke halaman keranjang. Jika belanja sudah selesai, langkah berikutnya adalah checkout. Di tahap ini, Anda harus mengecek dengan seksama apakah produk yang akan dibeli sudah benar, alamatnya sudah benar, dan ekspedisi yang dipilih sudah sesuai.
Jika sudah benar semua, pengguna tinggal klik bayar dan memilih metodenya. Tokped juga sudah menyediakan informasi cara pembayaran sesuai dengan metode yang dipilih. Jadi, amat mudah!
Cara jualan di Tokopedia
Bukan hanya cara belanjanya yang mudah, cara jualan di Tokopedia juga gampang sekali! Bahkan, Anda hanya perlu melewati 3 tahapan, yakni:
- Jual.
- Kirim.
- Terima uang.
Untuk dapat menjual, Anda perlu membuat akun, lalu buka toko. Setelah membuka toko, Anda bisa mulai upload produk deskripsinya untuk mulai bisa berjualan. Bila ada pesanan, maka Anda harus segera mengirimkannya dan uang akan diterima setelah barang diterima pembeli.
Tips berjualan agar laris
Nah, bila ingin bisnis berkembang pesat, maka Anda perlu melakukan hal-hal di bawah ini:
- Buatlah akun secara profesional.
- Perhatikan kualitas foto yang di-upload.
- Tulis deskripsi produk dengan detail dan menarik.
- Jagalah kualitas produk.
- Jadilah penjual yang amanah.
- Tambahkan jumlah follower secara berkala dan tingkatkan reputasi toko.
Di tokopedia, ada istilah reputasi yang bisa menjadi faktor penentu keberhasilan penjualan. Bila toko Anda reputasinya buruk maka akan sangat sulit untuk menjual produk.
Apabila reputasinya baik, maka orang juga tidak akan ragu untuk berbelanja. Untuk meningkatkan reputasi, Anda bisa mulai dengan menambah jumlah followers. Cara tercepatnya adalah dengan beli followers tokopedia terbaik dan dapat dipercaya.
Anda juga bisa melakukan promosi melalui sosial media untuk meningkatkan penjualan di toko online. Salah satu platform yang bisa digunakan adalah instagram.
Jika ingin berhasil, Anda harus tahu cara mendapatkan like banyak di instagram agar produk-produk yang dipasarkan bisa mendapatkan engagement yang cukup baik.
Cara kredit di tokopedia
Tokped terus berinovasi guna menjawab permintaan para penggunanya yang terus bertumbuh. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan cara kredit di Tokopedia.
Dengan fitur ini, Anda bisa membayar barang yang dibeli dengan cara dicicil dengan bunga 0%. Jadi, tidak perlu tambahan apapun.
Namun, perlu dicermati bahwa saat ini layanan ini hanya berlaku untuk pengguna kartu kredit atau pembayaran melalui Home Credit.
Pembayaran melalui Home Credit baru diaktifkan mulai 2019 lalu, sebab Tokped memang sudah bekerjasama dengan perusahaan ini.
Tokopedia bayar ditempat (COD)
Selain bisa kredit, Anda juga bisa memilih layanan Tokopedia bayar ditempat bilamana akses untuk pembayaran online sedang terganggu atau memang ingin merasa aman beli setelah melihat produk tersebut Anda sentuh secara langsung.
Layanan ini sering disebut dengan COD atau cash on delivery yang sudah cukup banyak peminatnya di Tokped. Layanan ini berlaku untuk Mitra Tokopedia yang berada di wilayah yang sudah didukung Grosir dengan minimal nominal pembelian sebanyak Rp 50.000,- dan maksimal Rp 1.000.000,-.
Marketplace lain
Berkaca dari kesuksesan dan kemudahan yang ditawarkan oleh Tokped di atas, marketplace lain ternyata juga memiliki sejarah dan kemudahan serupa untuk terus memberikan yang terbaik buat Indonesia, di antaranya adalah Lazada dan Bukalapak.
Sejarah Bukalapak
Sejarah Bukalapak juga mencatat bahwa CEO-nya, Achmad Zaky, mulai membuat Bukalapak dengan berangkat dari budaya konsumtif masyarakat Indonesia, kebiasaan bersosial media, dan fakta bahwa banyak usaha kecil yang belum melek digital serta manajemen.
Sepenggal kisah para pendiri e-commerce ini bisa menjadi salah satu cermin untuk kita semua bahwa merintis usaha itu tidak mudah. Menemukan idenya saja sulit apalagi mempertahankannya.
Cara jualan di Lazada
Cara jualan di Lazada hampir sama mudahnya dengan tokopedia. Bedanya, di sini Anda membutuhkan upload identitas diri dan foto buku rekening tabungan pada saat pendaftaran akun penjual pertama kali.
Jadi, bila Anda ingin memperlebar sayap jualan online di semua marketplace, kenali masing-masing syaratnya dengan baik lalu siapkan apa saja yang dibutuhkan.
Demikian informasi ringkas mengenai sejarah Tokopedia, penghargaan, pencapaian, hingga cara bertransaksi di marketplace terbaik Indonesia tersebut. Jadi, jangan khawatir, #MulaiAjaDulu!
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Tokopedia
1. Apa Tokopedia hanya untuk jual beli produk fisik?
Nggak. Selain produk fisik, Tokopedia juga menyediakan layanan digital seperti pembayaran tagihan, top-up pulsa, bahkan investasi reksadana melalui Tokopedia.
2. Bagaimana cara jualan di Tokopedia?
Kamu tinggal buat akun, upload produk, dan mulai jualan. Gampang banget, nggak butuh skill teknis yang rumit.
3. Apakah Tokopedia aman untuk transaksi?
Yes, Tokopedia punya fitur Escrow yang memastikan uang kamu aman sampai produk diterima. Jadi, nggak perlu takut ditipu.
Pelajaran dari Perjalanan Tokopedia
Kalau aku ambil pelajaran dari Tokopedia, jelas banget kalo inovasi dan mendengarkan pengguna itu kunci buat bertahan di industri teknologi yang terus berkembang. Perjalanan dari startup kecil jadi unicorn ini nggak terjadi dalam semalam, tapi butuh keberanian, ketekunan, dan tentunya kerjasama tim yang solid.
Mau mulai bisnis online kamu? Jangan ragu! Kamu bisa mulai dari Tokopedia, seperti jutaan UMKM lainnya di Indonesia.