Jika Anda adalah salah satu pengguna Shopee, pernahkah Anda merasa penasaran dengan sejarah Shopee dari awal berdiri hingga sekarang? Jika pernah, maka simaklah ulasan ini sampai selesai.
Shopee merupakan salah satu e-commerce yang memiliki pencapaian tinggi di Indonesia. Perusahaan ini mulai dikenalkan ke tanah air pada tahun 2015. Diawali dari negara Singapura dulu.
Itu artinya, ini adalah tahun kelima marketplace ini berkembang di negara kita. Yang menarik, di tahun kelima ini, total unduhan aplikasi platform ini di Play Store mencapai lebih dari 50 juta. Angka ini bisa menjadi penanda bahwa jumlah pengguna di marketplace ini terus bertambah setiap harinya. Entah yang hanya jadi pembeli atau sekalian jadi penjual.
Sejarah Shopee secara ringkas
Adalah Chris Feng, sosok yang berada di balik kesuksesan Shopee. Pria yang menjadi CEO ini merupakan lulusan terbaik dari Universitas Singapura yang juga pernah memimpin Lazada dan Zalora.
Saat ini Shopee dikelola oleh Garena Group yang sudah merubah namanya menjadi SEA Group dan didirikan oleh Forrest Li pada tahun 2009.
Konsep yang disuguhkan platform ini adalah sebagai pasar mobile – sentris. Artinya, user bisa menjelajahi produk, shopping, dan berjualan kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya itu, marketplace ini juga melengkapi fiturnya dengan pilihan pembayaran yang sangat mudah diakses.
Maka dari itu, tak heran bila platform ini sangat disukai oleh para ibu rumah tangga yang senang dengan sesuatu yang praktis. Bisa belanja dan bayar langsung di satu tempat.
Model bisnis
Pada awal kemunculannya, marketplace ini mengusung model bisnis pelanggan untuk pelanggan (customer to customer – C2C). Akan tetapi seiring berjalannya waktu, terbentuklah Shopee Mall. Sejak saat itu, model bisnisnya menjadi bisnis untuk pelanggan (business to customer – B2C) dan model hibrid C2C.
Peralihan ini membuat e-commerce ini kian maju dan dicintai penggunanya. Hingga saat ini, sudah tercatat puluhan ekspedisi bekerja sama dengannya. Termasuk jasa pengiriman pakai transportasi online.
Tujuan atau visi misi shopee
Tujuan yang ingin dicapai oleh platform online shop ini adalah untuk menjadikan kekuatan transformatif teknologi guna mengubah dunia menjadi lebih baik dengan menyediakan platform yang bisa menghubungkan penjual dan pembeli dalam satu komunitas.
Target pasar mereka adalah pengguna internet di semua wilayah dengan cara menyediakan pemenuhan kebutuhan atau produk, komunitas sosial, dan layanan yang oke.
Pencapaian Shopee
Pada tahun 2017, sebuah survei mengungkap bahwa sebanyak 73% ibu rumah tangga memilih Shopee sebagai aplikasi belanja favorit pertama. Sementara itu, sebanyak 54% memilih Tokopedia dan 51% untuk Lazada. Mereka juga menempatkan instagram dalam pilihan keempat dengan persentase sebesar 50 persen.
Ini merupakan salah satu bukti bahwa platform ini sangat dicintai oleh masyarakat.
Kelebihan dan kekurangan Shopee
Pencapaian di atas tak lepas dari kelebihan marketplace ini dalam hal pemenuhan produk, harga yang bersaing (bahkan sangat murah), dan kemudahan dalam pembayaran.
Berikut ini adalah di antara keunggulan Shopee:
- Adanya fitur gratis ongkir.
- Selalu memberikan program menarik.
- Pembayaran yang mudah.
- Interface aplikasi yang mudah dijalankan bahkan oleh pemula.
- Kecepatan transaksi dalam berbelanja.
- Transparan karena bisa cek resi shopee dengan mudah
Lalu, apakah platform belanja online ini punya kelemahan? Iya, ada. Salah satu yang paling mencolok adalah aplikasinya yang cukup berat. Kadang butuh sinyal yang besar untuk nge-load halaman beranda pada saat pertama kali buka aplikasi.
Nah, itulah sejarah Shopee dan orang-orang di balik kesuksesannya. Anda pun bisa makin berkembang di marketplace ini dengan menjual produk yang dibutuhkan masyarakat. Sebagai langkah awal, silakan buka toko dan tingkatkan penjualan Anda dengan menghubungi tempat jual follower Shopee.