Setelah masuk ke Partner Program, apa kamu pernah cek monetisasi youtube lagi? Jangan salah kira ya, ini justru penting banget kalau kamu mau sukses di Youtube.
3 Alasan Kenapa Kamu Perlu Cek Monetisasi Youtube
1.��� Tahu Perkiraan Pendapatan
Jujur saja, kamu pasti punya harapan untuk meraup pundi-pundi uang waktu apply di program partnership.
Nggak masalah kok, karena sebagian besar kreator juga punya pikiran yang sama. Tapi, kamu nggak mungkin kan mengharapkan bisa dapat revenue sebanyak Jess No Limit kalau masih jarang upload video.
Cek monetisasi berkala bisa membuat kamu bisa memperkirakan penghasilan kamu minggu itu,
Is that it? That sure sounds easy.
Jangan salah, ini masih perkiraan, jadi jumlah yang kamu dapat nantinya bisa jadi kurang atau lebih dari hitungan awal kamu. Yang pasti, kamu nggak boleh cepat puas setelah tahu berapa banyak uang yang masuk ke rekening.
YouTube bisa menghapus video yang melanggar ketentuan kapan saja mereka mau. Jadi kalau ada yang melaporkan salah satu videomu ke YouTube, lalu dihapus. Kamu akan kehilangan jumlah views sekaligus pendapatan mendatang.
2.��� Bisa Punya Lebih Banyak Iklan
Jangan salah, tahu nilai channel kamu berarti kamu bisa punya lebih banyak iklan.
Sebagai YouTuber, ada beberapa macam penghasilan dari iklan yang bisa kamu dapatkan. Pertama, Google Ads yang ada di dalam Youtube Partner Program.
Kamu juga bisa kerja sama dengan berbagai brand �tertentu untuk buat review atau sekedar unboxing produk baru dari mereka. Tapi, kamu harus jujur dan kasih tahu kalau video berisi iklan, jadi nggak dihitung oleh YouTube.
Nggak perlu khawatir nggak dapat iklan, karena yang seperti ini ada di setiap niche.
3.��� Demi Strategi Konten
Monetisasi itu bukan sekedar masalah kamu dapat uang dari Youtube atau bagaimana kamu jadi lebih populer. Tapi bagaimana kamu bisa konsisten dalam pembuatan konten.
Banyak lho, Youtuber yang sebelumnya punya pekerjaan tetap dan berhenti untuk fokus ke Youtube.
Tapi kamu juga nggak boleh lupa, jadi Youtuber berarti kamu harus siap menghabiskan waktu di luar jam kerja.
Coba hitung deh, kamu butuh berapa jam untuk riset, nulis skrip, shooting, sampai editing dan upload.
Jadi kamu harus cari strategi yang bisa membuat konten kamu terasa fresh dan bisa dapat banyak viewers baru.
3 Faktor Penting Untuk Kamu Maksimalin Hasil Youtube
1.��� Revenue Per Mile
Istilah RPM atau Revenue Per Mile ini adalah perhitungan dasar dari Youtube untuk setiap 1000 views. Nah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan RPM ini, mulai dari banyaknya iklan, jumlah subscriber di channel, sampai engagement kalian.
Youtube akan menghitung perkiraan pendapatan dari channel dari iklan, lalu dibagi dengan jumlah view sebelum dikali 1000. Kurang lebih rumusnya seperti ini:
pendapatan / view x 1000
Misalnya, channel kamu punya pendapatan iklan $2500, dan videomu sudah ditonton 300,000 kali. Jadi RPM untuk channel kamu adalah
2500 / 300,000 x 1000 = 8.3
Jadi untuk setiap 1000 view, kamu bisa dapat $8.3. Dan kalau video kamu berhasil ditonton 1 juta kali, pendapatan Youtube kamu bulan itu bisa mencapai $8300.
2.��� Jumlah Subscriber
Semakin banyak orang yang subscribe ke channel kamu, semakin besar video kamu ditonton setiap hari. Bayangkan jika kamu punya 100 ribu subscriber dan upload 2 video baru setiap minggu. Artinya ada kemungkinan kamu dapat 200 ribu view setiap minggu.
Apa iya memang segampang itu?
Untuk perkiraan awal dasar memang semudah itu. Kamu hanya perlu memperkirakan berapa banyak subscriber yang selalu aktif menonton konten yang kamu buat.
Yang jadi masalah kalau jumlah viewers beda jauh dengan jumlah subscribers. Misalnya, kamu ada 100 ribu subscriber, tapi rata-rata viewers di tiap video hanya 10 ribu orang.
Kamu perlu tahu apa yang jadi masalah utama. Bisa jadi video kamu dianggap membosankan karena nggak ada yang baru.
3.��� Tipe� Konten Yang Diupload
Kamu harus ingat, semua konten punya pasarnya sendiri-sendiri.
Ada Youtuber seperti Atta Halilintar yang fokus ke daily vlogging. Ada juga Deddy Corbuzier yang punya banyak podcast.
Kalau misalnya, Deddy buat satu channel lagi yang isinya vlog, mungkin juga masih banyak yang nonton. Tapi para subscriber yang berasal dari penggemar podcast nggak akan ke sana.
Begitu juga sebaliknya, penonton podcast Atta Halilintar nggak akan sebanyak penonton daily vlog bersama keluarganya.
CPM vs RPM
Jangan sampai salah sebut ya, ada RPM untuk revenue per mile. Dan juga ada cost per mile atau CPM.
Kedua hal ini ngaruh banget ke pendapatan channel Youtube kamu. Apalagi CPM dihitung oleh perusahaan yang lihat pendapatan total dari iklan yang dipasang di Youtube.
Gampangnya, CPM adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Dan RPM adalah pendapatan kamu dari iklan tersebut.
CPM yang tinggi nggak selalu berarti RPM juga tinggi ya. Ada perhitungan lain, seperti banyak kreator yang ada di negara tersebut, dan banyak perhitungan lain dari Youtube.
Nggak perlu khawatir, Youtube itu salah satu medsos yang cukup fair dalam hal konten kreator. Ada banyak niche yang bisa kamu manfaatkan, yang artinya ada banyak ide video baru.
Kunci sukses di medsos ini ya tertus konsisten dan kreatif. Dna pastinya, kamu nggak boleh malas untuk cek monetisasi Youtube. Apalagi kalau kamu mau switch career jadi full-time YouTuber.